Sabtu, 22 Desember 2012

Arti sehat dan konsep sehat (Kel 1)





              ILMU KESEHATAN








Disusun OLEH :
KELOMPOK     : 1
NAMA                                         : BAYU RAMADHAN    (2010 151 162)
                                                     : YUDIANSYAH             (2010 151 025)
                                                     : INDAH PURNAMA S  (2010 151 188)
                                                     : MONALISA                   (2010 151 035)
KELAS                                         : 5A
MATA KULIAH                           : ILMU KESEHTAN
PROGRAM STUDI                       : PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS                                : FKIP
DOSEN PEMBIMBING               : BAHDER JOHAN, S. KM


FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2012/2013






KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran allah yang maha esa, karena atas bekat rahmat dan limpahan hidayahnya jualah kami dapat menyelesaikan mkalah ini.kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan sarannya sangat kami harapkan guna menyempurnakan makala kami ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua amin, ya robal alamin.


Palembang, 13 oktober 2012

penyusun








BAB I
ARTI SEHAT DAN KONSEP SEHAT
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain. Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek.[4] Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.
1.2     Konsep sehat-sakit
Konsep sehat-sakit adalah konsep yang kompleks dan multiinterpretasi. Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit. Pengertian sehat-sakit juga beragam. Setiap individu, keluarga, masyarakat maupun profesi kesehatan mengartikan sehat atau sakit secara berbeda, bergantung paradigmanya.
1. Definisi Sehat
Berabad-abad lalu, sehat diartikan sebagai kondisi yang normal dan alami. Sehat sendiri bersifat dinamis yang statusnya terus menerus berubah. Secara umum, ada beberapa definisi sehat yang dapat dijadikan sebagai acuan.
  • Menurut WHO, sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.
  • Menurut Parson, sehat adalah kemampuan optimal individu untuk menjalankan peran dan tugasnya secara efektif.
  • Menurut Undang-Undang Kesehatan RI No. 23 Tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

2. Definisi Sakit
Sakit adalah keadaan tidak normal/sehat. Secara sederhana, sakit (penyakit) merupakan bentuk kehidupan atau keadaan diluar batas normal. Akan tetapi ada beberapa definisi mengenai sakit yang dapat dijadikan acuan.
  • Menurut Parson, sakit adalah ketidakseimbangan fungsi normal tubuh manusia, termasuk sejumlah sistem biologis dan kondisi penyesuaian.
  • Menurut Baumann, ada tiga kriteria keadaan sakit, yaitu adanya gejala, persepsi tentang keadaan sakit yang dirasakan dan kemampuan beraktivitas sehari-hari yang menurun.
  • Menurut bataasan medis, mengemukakan bukti adanya sakit, yaitu adanya tanda dan gejala.
  • Menurut Parkins, sakit dalah suatu keadaan tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan pada aktivitas sehari hari, baik aktivitas jasmani maupun sosial.
Penyakit (disease) berbeda dengan rasa sakit (illness). Penyakit sifatnya objektif karena masing-masing memiliki parameter tertentu, sedangkan rasa sakit sifatnya subjektif karena merupakan kejadian yang dirasakan seseorang. Perbedaan ini mempunyai implikasi yang berbeda. Seseorang yang menderita penyakit belum tentu merasakan sakit, sebaliknya orang yang mengeluh sakit belum tentu menderita penyakit.
1.3 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakaang yang dikemukakan terdahulu maka rumusan masalah dalam masalah ini adalah : bagaimana arti sehat dn definisis sehan dan sakit yang sebenarnya sasarannya adalah lingkungan massyarakat, seberapa pedulika lingkungan yang bersih bagi masyarakat.
1.4 tujuan
  1. Sebagai bahan pembinaan dan membuka wawasan betapa pentingnya hidup sehat yang diajarkan sejak usia dini
  2. Utuk mengetahui apakah penting selalu menerapkan hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari




BAB II
 LINGKUNGAN KESEHATAN DAN MACAM-MACAM KESHATAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
2.1 Pengertian dan ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Pengertian sehat menurut WHO adalah “Keadaan yg meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg bebas dari penyakit dan kecacatan”. Sedangkan menurut UU No 36 / 2009  Tentang kesehatan : Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pengertian Lingkungan Menurut A.L. Slamet Riyadi (1976) adalah ”Tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak dpt diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme itu.
Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai berikut :
  • Pengertian Kesehatan Lingkungan Menurut World Health Organisation (WHO) pengertian Kesehatan Lingkungan : Those aspects of human health and disease that are determined by factors in the environment. It also refers to the theory and practice of assessing and controlling factors in the environment that can potentially affect health. Atau bila disimpulkan “Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.”
  • Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) “Suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.”
  • Apabila disimpulkan Pengertian Kesehatan Lingkungan adalah “ Upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat.”
2.2       Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat.
Ruang lingkup Kesehatan lingkungan adalah :
Menurut WHO
  1. Penyediaan Air Minum
  2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
  3. Pembuangan Sampah Padat
  4. Pengendalian Vektor
  5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
  6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
  7. Pengendalian pencemaran udara
  8. Pengendalian radiasi
  9. Kesehatan kerja
  10. Pengendalian kebisingan
  11. Perumahan dan pemukiman
  12. Aspek kesling dan transportasi udara
  13. Perencanaan daerah dan perkotaan
  14. Pencegahan kecelakaan
  15. Rekreasi umum dan pariwisata
  16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.
  17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
Menurut UU No 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan, ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain :
  1. Penyehatan Air dan Udara
  2. Pengamanan Limbah padat/sampah
  3. Pengamanan Limbah cair
  4. Pengamanan limbah gas
  5. Pengamanan radiasi
  6. Pengamanan kebisingan
  7. Pengamanan vektor penyakit
  8. Penyehatan dan pengamanan lainnya : Misal Pasca bencana.

2.3       BEBERAPA MACAM BENTUK ASPEK KESEHATAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.

2.3.1 Kesehatan dalam lingkungan kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan ma-syarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident).
Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.
Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan –gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.
Keselamatan kerja sama dengan Hygiene Perusahaan.
Kesehatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :
a. Sasarannya adalah manusia
b. Bersifat medis.
Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.
Paradigma baru dalam aspek kesehatan mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dan bukan sekedar mengobati, merawat atau menyembuhkan gangguan kesehatan atau penyakit. Oleh karenanya, perhatian utama dibidang kesehatan lebih ditujukan ke arah pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya penyakit serta pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin.
Status kesehatan seseorang, menurut blum (1981) ditentukan oleh empat faktor yakni :
1. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia (organik / anorganik, logam berat, debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme) dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan, pekerjaan).
2. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku.
3. pelayanan kesehatan: promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, rehabilitasi, dan
4. genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia.
Demikian pula status kesehatan pekerja sangat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Pekerja yang sehat memungkinkan tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan pekerja yang terganggu kesehatannya”.
Menurut Suma’mur (1976) Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/ masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit/ gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum. Konsep kesehatan kerja dewasa ini semakin banyak berubah, bukan sekedar “kesehatan pada sektor industri” saja melainkan juga mengarah kepada upaya kesehatan untuk semua orang dalam melakukan pekerjaannya

 2.3.2     KESEHATAN PRIBADI
v  Pengertian kesehatan pribadi
Kesehatan pribadi adalah kesehatan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat membina keluarga dan masyarakat yang sehat, dan kesehatan pribadi merupakan dasar untuk melakukan berbagai kegiatan atau perbuatan yang positif selama hidup.
(Aip Syarifuddin,1997;75).
v  Usaha Kesehatan Pribadi
Usaha kesehatan pribadi adalah daya upaya dari seseorang untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatannya sendiri. Membuat diri selalu sehat, disamping berguna untuk diri sendiri, juga akan menguntungkan kesehatan masyarakat.
v  Tujuan Mempelajari Kesehatan Pribadi
Kesehatan pribadi mempunyai tujuan sebagai berikut :
(1) Dapat mengenal berbagai macam gejala penyakit yang berhubungan dengan kesehatan pribadi.
(2) Dapat mengenal obat sederhana/ringan untuk penyakit kulit, mata, gigi, dan perut.
(3) Dapat melakukan cara pencegahan dan pengobatan sederhana / ringan sebelum ke puskesmas / dokter (Aip Syarifuddin,1997;75).
v  Macam-Macam penyakit Kesehatan Pribadi
1.      Penyakit Kulit yaitu kudis, borok, bisul, kadas, cacar, kusta dan patek (Aip Syarifuddin,1997 ; 75).
2.      Penyakit Mata yaitu Trakom, Radang Selaput Mata.
3.      Penyakit Gigi yaitu gigi berlubang (Caries) dan penyakit pada gusi (pyorrhealpyorhoe).
4.      Penyakit Saluran Pencernaan yaitu Tifus Adbominalisis dan Menceret (Diare)
5.      Penyakit lain yaitu Penyakit jamur, Penyakit jerawat
   
v  Tidur dan Istirahat
Tidur dan istirahat merupakan sebuah mekanisme alamiah yang berkhasiat untuk memelihara keseimbangan dalam tubuh atau homeostatis. Setelah lelah berolahraga, seseorang mesti istirahat dan tidur yang cukup. Kurang tidur akan berpengaruh terhadap kapasitas belajar siswa .
Sebaliknya, banyak kegiatan seperti aktivitas berirama bagus efeknya bagi pengurangan stres. Hal ini juga termasuk kegiatan penyalur hobi seperti bermain atau mendengar musik (Rusli Lutan,1999/2000;97).

BAB III
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LINKUNGAN KESEHATAN
3.1         Lingkungan Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Rumah atau tempat tinggal manusia, dari zaman ke zaman mengalami perkembangan. Pada zaman purba manusia bertempat tinggal di gua-gua, kemudian berkembang, dengan mendirikan rumah tempat tinggal di hutan-hutan dan di bawah pohon. Sampai pada abad modern ini manusia sudah membangun rumah (tempat tinggalnya) bertingkat dan diperlengkapi dengan peralatan yang serba modern. Sejak zaman dahulu pula manusia telah mencoba mendesain rumahnya, dengan ide mereka masing-masing yang dengan sendirinya berdasarkan kebudayaan masyarakat setempat dan membangun rumah mereka dengan bahan yang ada setempat (local material) pula. Setelah manusia memasuki abad modern ini meskipun rumah mereka dibangun dengan  bukan bahan-bahan setempat,  tetapi kadang-kadang desainnya masih mewarisi  kebudayaan generasi sebelumnya (Soekidjo Notoatmodjo, 2003 halaman: 147-148)

3.2.      Lingkungan Udara (Atmosfir) karena Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap kesehatan harta benda, ekosistem maupun iklim. Umumnya gangguan kesehatan sebagai akibat pencemaran udara terjadi pada saluran pernafasan dan organ penglihatan. Salah satu dampak kronis dari pencemaran udara adalah  bronchitis dan emphysema dalam “Ricki M. Mulia, 2005 : 13”. Menurut Harssema (1998) dalam Ricki M. Mulia, 2005 : 17 pencemaran udara diawali oleh adanya emisi. Emisi merupakan jumlah pollutant (pencemar) yang dikeluarkan ke udara dalam setuan waktu. Emisi  dapat disebabkan oleh proses alam maupun kegiatan manusia

3.3             Lingkungan Air (Hidrosfir) adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan makanan. Di dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60 % berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65 %, dan untuk bayi sekitar 80 % (Soekidjo Notoatmodjo, 2003 halaman: 152) Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci (bermacam-macam cucian) dan sebagainya Menurut perhitungan WHO di negara-negara maju tiap orang memerlukan air antara 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia tiap orang memerlukan air antara 30-60 liter per hari. Di antara kegunaan-kegunaan air tersebut, yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum. Oleh karena itu, untuk keperluan minum (termasuk untuk masak) air harus mempunyai persyaratan, khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia.

3.4       Tanah adalah merupakan  bagian tertipis dari seluruh  lapisan bumi, tetapi pengaruhnya terhadap lingkungan sangat besar.  Hubungan tanah dengan makhluk hidup sangat erat, tanah menyediakan berbagai sumber daya yang berguna bagi kelangsungan  hidup manusia dan makhluk hidup  lainnya. Selain itu, tanah juga merupakan habitat alamiah bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu sudah selayaknya manusia memelihara kualitas tanah agar hidup  sejahtera. Kegiatan hutan seperti kerusakan hutan, perladangan  berpindah-pindah dan  penggalian  lahan secara besar-besaran sangat mempengaruhi kondisi tanah. Disamping itu, tanah yang terkontaminasi dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran air  tanah. Bila ini tidak dibatasi dapat mengakibatkan terjadinya  kerusakan tanah yang pada akhirnya akan menimbulkan bencana bagi manusia. Penurunan kualitas tanah terutama disebabkan karena kehadiran bahan-bahan pencemar di tanah. Selain itu, kualitas tanah juga dapat menurun  disebabkan oleh erosi. Pada dasarnya erosi dapat menyebabkan merosotnya produktivitas lahan, rusaknya lingkungan dan terganggunya keseimbangan ekosistem. Bila keadaan lebih parah lagi akan terbentuk lahan kritis. Beberapa ahli mengemukakan bahwa penurunan kualitas tanah telah memberikan dampak pada kesehatan, seperti dampak dari kekurangan unsur-unsur hara mikro yang terkandung dalam bahan makanan terhadap kesehatan manusia dalam Ricki M. Mulia, 2005 : 88-89.



IV : PENUTUP
4.1      KESIMPULAN
Dari uraian pada bab-bab diatas di peroleh beberapa kesimpulan antara lain sebagi berikut :
Sehat adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan jasmani, rohani, mental, sosial, dan ekonomi. Serta bukan hanya bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan.
Dan sakit maupun sehat itu bisa di cegah dari kemauan dalam diri kita sendiri agar hidup kita bisa di jalani tanpa kesussahan dan di biasakan hidup sehat.
Dalam lingkungan kesehatan dan macam-macam kesehatan dalam kehidupan sehari-hari :
Kita dalam hidup individu dan kelompok dalam lingkungan sekitar harus selalu menjaga  lingkungan dari berbagai macam hal-hal yang bisa membuat kita menjadi sakit.karena lingkungan yang sehat bisa menaikan distribusi derajat kehidupan manusia  dalam likungan masyarakat tersebut, dan berbagai asfek kesehatan dalam kehidupan seperti lingkungan kesehatan kerja dan lingkungan kesehatan pribadi harus benar-benar kita perhatikan dikarenakan bisa menunjang kesejatraan hidup kita
Dan juga faktor-faktor seperti tanah, angin,air dan rumah, harus kita perhatikan dari berbagai macam pencemaran yang bisa membuat manusia menjadi sakit dan harus kita biasakan hidup sehat dan dan rajin olahraga.
v  Saran
Hidup harus dijaga dari dalam diri kita sendiri dan jangan merusak diri agar hidup menjadi tenang dan sejahtera, dan jagala lingkungan sekitar.









DAFTAR PUSTAKA
  1. Djatmiko, yayat hayati, prof. Dr. (2008). Perilaku Organisasi. Bandung : Alfa Beta
  2. Etjang, Indran, dr. (2000). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakrta. PT. Citra Aditya Bakti.
REFERENSI :
    1. Siti Nafsiah, "Prof. Hembing pemenang the Star of Asia Award: pertama di Asia ketiga di dunia", Gema Insani, 2000, 979915703X, 9789799157034.
    2. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia, "Panduan bantuan hukum di Indonesia: pedoman anda memahami dan menyelesaikan masalah hukum", Yayasan Obor Indonesia, 2006, 9799662761, 9789799662767.
    3.  George Pickett & John J. Hanlon, "Kesehatan Masyararat Administrasi dan praktik", EGC, 9794488054, 9789794488058.
    4. Rudy S. Pontoh, "Janji-janji dan komitmen SBY-JK: menabur kata, menanti bukti", Gramedia Pustaka Utama, 2004, 9792221026, 9789792221022.^ Sulastomo, "Manajemen kesehatan", Gramedia Pustaka Utama, 2000, 9796559552, 9789796559558.
    5. "Undang-undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan & Undang-undang No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran", VisiMedia, 9791043604, 9789791043601.
    6. "Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan", EGC, 9794484598, 9789794484593.
    7. "Pengantar Kesehatan Lingkunagan", EGC, 9794487961, 9789794487969.
    8. Suprihatin Guhardja, BPK Gunung Mulia, PT., Institut Pertanian Bogor. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, "Pengembangan sumber daya keluarga: bahan pengajaran", BPK Gunung Mulia, 1993, 9794150142, 9789794150146.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar