ILMU KESEHATAN
PERNAPASAN BUATAN
Di
susun oleh kelompok 8,
Nama : Pebriansyah ( 2010 151 036)
Verry
Udin (2010
151 024)
Roby
Prasetya (2010 151 106)
Jibson
Yadi (2010
151 037)
Irman
Aji S (2010 151 013)
Kelas :
5 A
Program Study : Pendidikan olahraga
Mata kuliah :
Ilmu kesehatan
Dosen :
Bahder Johan,S.Km
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PGRI PALEMBANG
PALEMBANG
2012
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis ke hadirat allah SWT.
Bahwa penulis telah menyelesaikan tugas mata kuliah ilmu kesehatan dengan
membahas pernapasan buatan dalam bentuk makalah ,penulis susun guna memenuhi dan melengkapi salah satu tugas mata
kuliah ilmu kesehatan dan juga dengan harapan dapat bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari.
Penulis menyadari bahwa
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini di masa-masa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, harapan penulis semoga Allah SWT
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Palembang,
Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
pengantar ……………………………………………………………..……….. i
Daftar
isi ………………………………………………………………………..…….. ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
…………………………………………………………………...….. 1
B. Rumusan masalah …………………………………………………………………... 1
C. Tujuan makalah ……………………………………………………………………… 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan cara pernapasan
buatan…………………………………………………………………………….. 2
B.
Pemberian nafas buatan dengan
menggunakan alat ………………….....………. 9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
………………………………………………………………………….…..11
B. Saran ………………………………………………………………………………….. 11
Daftar
pustaka ………………………………………………………………………… 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keterampilan
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau membantu pernapasan buatan sebaiknya
diketahui banyak orang tak hanya petugas kesehatan. CPR sangat membantu jika
orang terdekat kita mengalami serangan jantung, tak sadarkan diri atau
tenggelam di kolam.Dengan melakukan CPR, bisa memperpanjang harapan hidup orang
yang tak sadarkan diri. Maka itu penting untuk mengetahui bagaimana melakukan
CPR yang benar.CPR adalah teknik yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama
jika seseorang terkena serangan jantung. Teknik ini berfungsi untuk menormalkan
detak jantung yang jika terkena serangan bergeraknya abnormal. Dengan ditekan
maka detak jantung dengan sendirinya akan kembali normal.
Dan Ketika ada orang tenggelam atau
mengalami henti jantung tiba-tiba di tempat umum, Anda sebaiknya mampu
memberikan bantuan pertama untuk menyelamatkan nyawanya, yaitu dengan napas
bantuan dan kompresi dada. Bagaimana cara tepat untuk memberikan bantuan napas
buatan dan kompresi dada?
B.
Rumusan masalah
·
Apa pengertian pernafasan buatan ?
·
Apa sajakah yang perlu di perhatikan
sebelum melakukan pertolongan ?
·
Apa sajakah langkah yang benar dan
berurut dalam pemberian pernafasan buatan ?
C. Tujuan makalah
Tujuan pembelajaran adalah diharapkan mahasiswa perkuliahan
dapat memahami serta dapat memenjelaskan dan dapat mengamalkan mengenai pertolongan
pertama atau tindakan pertama yang harus di lakukan bila ada korban yang
terhenti detak jantungnya atau korban yang tenggelam yang memerlukan
bantuan dengan kemungkinan masih dapat
diselamatkan. Materi ini akan membahas pokok bahasan pernafasan buatan antara
lain :
1.
Pengertian pernafasan buatan
2.
Langkah-langkah yang harus di
perhatikan dalam pernapasan buatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan cara pernapasan buatan
Pernapasan buatan
adalah teknik penyelamatan yang banyak digunakan dalam berbagai jenis kondisi
gawat darurat, seperti serangan jantung atau hampir mati tenggelam di mana
korban berada dalam kondisi tidak sadar dan pernapasan terhenti, Sebelum
melakukan pernapasan buatan pastikan korban benar-benar tak sadarkan diri dan
tidak bernapas. Sebab pemberian pernapasan buatan pada orang yang tidak
memerlukannya bisa membahayakan. Saat jantung berhenti berdenyut,oksigen
dalam darah berkurang, dalam waktu beberapa menit saja akan menyebabkan
kerusakan otak permanen. 8-10 menit bisa menyebabkan kematian. Waktu memegang
peranan penting.
Sebelum melakukan pernafasan buatan, ada beberapa hal yang
perlu di perhatikan. Apakah korban sadar atau tidak? Apabila korban dalam
keadaan tidak sadar, tepuk atau goyang-goyangkan bahunya dan tanyakan dengan
suara keras, “ Apakah Anda baik-baik saja? “.
Bila orang itu tidak memberikan respon, pikirkan tindakan
berikut ini, sambil mencari pertolongan dengan mengusahakan membawa korban ke
rumah sakit terdekat. Bila korban tidak dapat ditinggalkan, mintalah bantuan
orang lain untuk menelpon. ambulan.
Anwar Buchari, Manager Operation dari
Medic One,
menambahkan jika otak tidak mendapatkan asupan oksigen selama 4 menit, maka
organ otak ini tidak akan berfungsi kembali dan dengan sendirinya organ-organ
lain dalam tubuh juga akan mati sehingga menurunkan harapan hidup dari orang
tersebut.
Berikut cara
penilaian keadaan dan situasi :
ü Survei Primer (Primary Survey)
Deteksi cepat dan koreksi segera
terhadap kondisi yang mengancam , tujuan
untuk mengetahui kondisi pasien yang mengancam jiwa dan kemudian dilakukan
tindakan life saving.Cara pelaksanaan
(harus berurutan dan simultan)
a.
Jalan nafas (airway)
- Lihat, dengar, raba (Look, Listen, Feel)
- Buka jalan nafas, yakinkan adekuat
- Bebaskan jalan nafas dengan proteksi tulang cervical dengan menggunakan teknik Head Tilt/Chin Lift/Jaw Trust, hati-hati pada korban trauma
- Cross finger untuk mendeteksi sumbatan pada daerah mulut
- Finger sweep untuk membersihkan sumbatan di daerah mulut
b.
Pernafasan (breathing)
- Lihat, dengar, rasakan udara yang keluar dari hidung/mulut, apakah ada pertukaran hawa panas yang adekuat, frekuensi nafas, kualitas nafas, keteraturan nafas atau tidak
c.
Perdarahan (circulation)
- Lihat adanya perdarahan eksterna/interna (didalam atau diluar)
- Hentikan perdarahan eksterna dengan Rest, Ice, Compress, Elevation (istirahatkan lokasi luka, kompres es, tekan/bebat, tinggikan)
d.
Susunan Saraf Pusat (disability)
- cek kesadaran
- Adakah cedera kepala?
- Adakah cedera leher?
- perhatikan cedera pada tulang belakang
e.
Kontrol Lingkungan (Exposure/
environmental )
- Buka baju penderita lihat kemungkinan cedera yang timbul tetapi cegah hipotermi/kedinginan
ü Survei Sekunder
(Secondary Survey)
Mencari perubahan-perubahan yang
dapat berkembang menjadi lebih gawat dan mengancam jiwa apabila tidak segera
diatasi dengan pemeriksaan dari kepala sampai kaki (head to toe) tujuan untuk mendeteksi penyakit atau
trauma yang diderita pasien sehingga dapat ditangani lebih lanjut. Peralatan stetoskop, tensi meter, jam,
lampu pemeriksaan/senter, gunting, thermometer, catatan, alat tulis
Prosedur :
Riwayat “AMPE” yang harus diingat
yaitu :
A : Alergi
M : Medikasi (obat yang diminum
sebelumnya)
P : Past illness (penyakit
sebelumnya)/Pregnancy (hamil)
E : Event/environment (lingkungan
yang berhubungan dengan kegawatan)
Pemeriksaan
fisik
:
1)
Pemeriksaan kondisi umum menyeluruh
- Posisi saat ditemukan
- Tingkat kesadaran
- Sikap umum, keluhan
- Trauma, kelainan
- Keadaan kulit
2)
Periksa kepala dan leher
- Rambut dan kulit kepala (Perdarahan, pengelupasan, perlukaan, penekanan)
- Telinga (Perlukaan, darah, cairan)
- Mata (Perlukaan, pembengkakan, perdarahan, reflek pupil, kondisi kelopak mata, adanya benda asing, pergerakan abnormal)
- Hidung (Perlukaan, darah, cairan, nafas cuping hidung, kelainan anatomi akibat trauma)
- Mulut (Perlukaan, darah, muntahan, benda asing, gigi, bau, dapat buka mulut/ tidak)
- Bibir (Perlukaan, perdarahan, sianosis, kering)
- Rahang (Perlukaan)
- Kulit (Perlukaan, basah/kering, darah, suhu, warna)
- Leher (Perlukaan, stabilitas tulang leher)
3)
Periksa dada
Kelainan
bentuk, tarikan antar iga, nyeri tekan, perlukaan (luka terbuka, luka
mengisap), suara ketuk/perkusi, suara nafas
4)
Periksa perut
Perlukaan,
tegang, kendor, nyeri tekan
5)
Periksa tulang belakang
Kelainan
bentuk, nyeri tekan,
6)
Periksa pelvis/genetalia
Perlukaan,
nyeri, pembengkakan, krepitasi, inkontinensia
7)
Periksa ekstremitas atas dan bawah
Perlukaan,
angulasi, hambatan pergerakan, gangguan rasa, bengkak, denyut nadi, warna luka.
The American Heart Association
telah menetapkan standar pernapasan buatan. Dikenal dengan tindakan ABC.
A(Airway -jalan pernapasan), B (Breathing-Pernapasan), C (circulation
-sirkulasi)
a) (Airway)
Buka Jalan pernapasan :
Anda dapat membuka jalan pernapasan
korban dengan beberapa cara . Tapi langkah pertama pastikan dulu :
1.
Korban yang pingsang tidak sekedar
istirahat atau tidur. Guncangkan badannya atau tepuk-tepuk punggungnya, sambil
bertanya , "Apa kamu Oke ?"
2.
Bila korban tidak menjawab,
baringkan telentang. Kalau perlu balikkan hingga wajahnya menhadap ke atas.
Berlututlah di sebelah kanan korban dekat leher dan bahunya.
3.
Angkat kepala dan dagunya, ini
manuver pertama membuka jalan napas. Letakkan telapak tangan ke dahikorban,
perlahan dorong ke belakang, sambil tangan yang lain mengangkat dagu ke atas
untuk membuka jalan napas. Bila korban tidak sadar, otot jadi rileks dan
biasanya lidah bisa menyumbat jalan napas. Miringkankepalanya dan angkat
dagunya untuk menjauhkan lidah dari saluran pernapasan. Bila diduga ada cedera
leher, gunakan teknik modifikasi memegang rahang tanpa mengangkat kepalanya.
Letakkan dua tangan Anda di samping wajah korban, dengan ibu jari pada tulang
pipi tanpa menekan, dan dengan jari telunjuk tariklah rahang ke depan. Periksa
mulut dan tenggorokan apa ada benda asing. Kalau ada koreklah keluar dengan
jari.Periksa apa korban masih bernapas atau tidak dengan menempelkan telinga
langsung pada mulut korban. Lihat
dadanya apakah masih bergerak naik turun tanda bernapas. Rasakan aliran udara di wajah Anda. kalau tidak ada , segera lakukan pernapasan buatan mulut ke mulut.
dadanya apakah masih bergerak naik turun tanda bernapas. Rasakan aliran udara di wajah Anda. kalau tidak ada , segera lakukan pernapasan buatan mulut ke mulut.
b) (Breathing)
Bernapas bagi korban
Pernapasan buatan metode mulut ke mulut, pertolongan
pertama ini paling banyak diketahui orang dibanding yang lainnya, anda mungkin
sudah tahu alasanya. Tapi lepas dari itu, ini hanyalah salah satu metode
pertolongan pertama untuk membantu korban dalam pernapasan. Pernapasan
buatan metode mulut ke mulut adalah metode yang paling efektif dalam
membantu korban ketika mengalami kesulitan bernapas. Caranya dengan
menghembuskan udara ke paru-paru korban dengan mulut anda sendiri. Pernapasan
buatan dari mulut ke mulut adalah cara terbaik memulihkan aliran udara ke paru.Cara
melakukan pernapasan buatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :
1.
Prinsipnya sederhana. Anda bernapas
bagi korban yang tidak bereaksi. Keluarkan napas Anda dari paru-paru dan
masukkan ke tubuh korban melalui mulutnya. Apabila mulutnya cedera dan tidak
bisa dibuka, hembuskannapas ke dalam hidungnya.
2.
Posisi di samping kanan bahu korban.
Miringkan kepalanya,angkat dagunya dan pencet hidung korban dengan ibu jari dan
telunjuk Anda. Tujuannya agar napas yang ditiupkan ke dalam mulut korban tidak
keluar melalui hidung.
3.
Tarik napas dalam-dalam. Buka mulut
Anda lebar, rapatkan sedekat mungkin ke mulut korban. Embuskan napas ke
dalamnya. Setelah itu jauhkan mulut dari korban.Berikan dua kali pernapasan
yang dalam. Amati dada korban untuk mematikan udara yang ditiupkan telah dapat
mengembangkan paru-parunya. Sebelum memasukkan napas berikutnya, pastikan
korban sudah menghembuskan napas. Jika perut korban jadi membesar, kemungkinan
saluran napasnya tersumbat atau napas yang diembuskan terlalu banyak.
4.
Periksa kalau-kalau ada tanda adanya
sirkulasi, misalnya bernapas,batuk,atau gerakan. Hal ini perlu waktu taksampai
10 detik.
5.
Bila tak ada tanda-tanda adanya
sirkulasi, lakukan tekanan pada jantung untuk mengalirkan darah ke otak. Bila korban
menunjukkan tanda-randa kehidupan namun tidak bernapas, lanjutkan pernapasan
mulut ke mulutEmbuskan udara sebanyak -banyaknya setiap 5 detik, berarti dua
belas kali pernapasan setiap menit.
6.
Bila napasnya lemah, dangkal atau tampak susah
payah, pernapasan buatan dari mulut ke mulut mungkin masih bisa membantu. Namun
bantuan pernapasan Anda harus dikoordinasikan dengan napas korban. Embuskan
udara selagi ia menarik napas dan biarkan dia mengeluarkan napas dulu, baru
Anda embuskan napas lagi.
7.
Telepon dokter bila Anda belum dapat
mengatasinya. Lanjutkan napas buatan sambil menunggu bantuan.
Atau
dapat di jelaskan melalui gambar berikut :
1.
Tempatkan korban pada punggungnya
seketika. Putar kepala dan bersihkan daerah kerongkongan dari air, lendir,
barang-barang asing atau makanan.
2. Miringkan kepala korban ke belakang untuk membuka aliran udara.
5.
Tempelkan bibir anda sekitar mulut
korban.
6.
Hembus mulut korban sehingga anda
melihat kenaikan dada.
8.
Ulangi 12 sampai 18 kali/menit,
amati untuk melihat naik turunya dada sampai pernafasan alami mulai.
- Kemudian ada cara memberikan nafas buatan dari mulut ke hidung ,Cara ini direkomendasikan jika pemberian nafas buatan melalui mulut korban tidak dapat dilakukan misalnya terdapat luka yang berat pada mulut korban, mulut tidak dapat dibuka, korban di dalam air atau mulut penolong tidak dapat mencakup mulut korban.
c) (Circulation )
·
Penekanan berulang-ulang pada dada
merupakan pengganti denyut jantung bila jantung berhenti. Penekanan itu akan
membantu sebagian aliran darah tetap mengalir ke otak, paru-paru, dan jantung. Apabila tidak menemukan tanda-tanda kehidupan,
penekanan pada jantung perlu dilakukan untuk memulihkan sirkulasi darah. Anda
harus melakukan bantuan pernafasan setiap kali melakukan penekanan pada dada.Tindakan
ini dikoordinasikan dengan pernapasan buatan dari mulut ke mulut.
·
Seandainya dada korban tidak naik
saat anda menghembuskan nafas ke dalam mulutnya, ada kemungkinan jalan
pernafasan tersumbat ( ada potongan makanan misalnya ). Keluarkan sumbatan itu
dengan melakukan Manuver Heimlich
( metode paling terkenal untuk
mengeluarkan suatu benda dari saluran pernafasan terhadap orang yang tersedak
). Karena posisi korban terlentang, taruhlah kedua tangan anda sedikit di atas
pusarnya dan tekanlah kuat-kuat ke atas dengan cepat. Untuk itu anda perlu
memasukan jari ke mulut korban untuk memastikan apakah sumbatan telah keluar
dan mengeluarkannya dari mulut atau tenggorakan.
·
Rasakan apakah pembuluh nadi
lehernya, apa masih berdenyut atau tidak. Jika tidak ada denyut, lakukan
penekanan pada dada, untuk memanfaatkan berat badan anda sebaik baiknya saat
melakukan penekanan, letakan kedua tangan anda di atas bagian bawah tulang dada
korban, dengan kedua siku tetap tegak lurus dan posisi kedua bahu tepat diatas
kedua tangan anda. Tekanlah ke bawah 3-5 cm dengan kecepatan 80-100 kali setiap
menitnya. Usahakan lama “ penekanan “ dan “ pelepasan “ pada setiap siklus sama
durasinya. Jangan “ mengentak “ ke bawah, lalu beristirahat. Setelah melakukan
15 kali penekanan, embuskan nafas anda ke mulut korban 2 kali. Setelah setiap 4
siklus: 15 kali penekanan dan 2 kali pernafasan, periksa, apakah sudah ada
denyut dan nafas. Teruskan tindakan penyelamatan selama belum ada denyut atau
nafas.
Pernafasan buatan pada bayi
Periksa dulu denyut pada bagian dalam lengan atas bayi.
Sebelum melakukan pernafasan buatan dari mulut ke mulut kepada seorang bayi,
miringkan dulu bagian belakang kepalanya untuk membuka jalan pernafasan. Bila
dalam pemeriksaan visual ditemukan adanya benda asing di mulutnya, buanglah
benda itu dengan menggunakan jari anda. Hati-hati jangan sampai menekan makanan
atau benda tersebut semakin dalam ke jalan pernafasan anak.
Untuk melakukan resusitasi jantung paru pada bayi, tutuplah
mulut dan hidungnya dengan mulut anda. Embuskan nafas sekali untuk setiap 5
kali penekanan dada. Tekanlah dada sedalam 1,5-2,5 cm sekurang kurangnya 100
kali dalam satu menit, cukup dengan menggunakan dua jari saja.
B. Pemberian
nafas buatan dengan menggunakan alat
Gambar 1. ambubag (bag-valve-masker)
Ambu bag terdiri dari bag yang
berfungsi untuk memompa oksigen udara bebas, valve/pipa berkatup dan masker
yang menutupi mulut dan hidung penderita. Penggunaan ambu bag atau bagging
sungkup memerlukan keterampilan tersendiri. Penolong seorang diri dalam
menggunakan ambu bag harus dapat mempertahankan terbukanya jalan nafas dengan
mengangkat rahang bawah, menekan sungkup ke muka korban dengan kuat dan memompa
udara dengan memeras bagging. Penolong harus dapat melihat dengan jelas
pergerakan dada korban pada setiap pernafasan.
Ambu bag sangat efektif bila
dilakukan oleh dua orang penolong yang berpengalaman. Salah seorang penolong
membuka jalan nafas dan menempelkan sungkup wajah korban dan penolong lain
memeras bagging. Kedua penolong harus memperhatikan pengembangan dada korban
Gambar 2. Cara menggunakan ambubag
Ambu bag digunakan dengan satu
tangan penolong memegang bag sambil memompa udara sedangkan tangan lainnya
memegang dan memfiksasi masker. Pada Tangan yang memegang masker, ibu jari dan
jari telunjuk memegang masker membentuk huruf C sedangkan jari-jari lainnya
memegang rahang bawah penderita sekaligus membuka jalan nafas penderita dengan
membentuk huruf E.
Konsentrasi oksigen yang dihasilkan
dari ambu bag sekitar 20 %. Dapat ditingkatkan menjadi 100% dengan tambahan
oksigen. Untuk kondisi yang mana penderita mengalami henti nafas dan henti
jantung, dilakukan resusitasi jantung-paru-otak.
BAB
III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Prinsip dalam
melakukan nafas buatan adalah Time
saving is live saving (waktu adalah nyawa). Jangan buang waktu,lakukan apa
yang mudah bagi anda jangan tunggu fasilitas ini dan itu,tenggang
waktu hanya tiga menit bagi penderita yang parunya sebelumnya normal.
Lewat tiga menit apnoe cadangan oksigen diparu habis terkuras, dan hipoksia
otak diambang pintu.
Pernafasan buatan terdiri
dari kombinasi pertolongan pernafasan dari mulut ke mulut ,mulut ke hidung dan
penekanan pada dada. Tujuan dari pernafasan buatan adalah supaya darah yang
mengandung oksigen tetap mengalir ke otak dan ke organ vital lain, sampai
korban menadapatkan penanganan medis yang diperlukan untuk memulihkan denyut
jantung.
Apabila korban tidak memberikan
respon, tindakan ABC berikut ini perlu dilakukan sambil mencari
pertolongan dengan mengusahakan membawa korban ke rumah sakit terdekat, bila
korban tidak dapat ditinggalkan mintalah bantuan orang lain untuk menelepon
tenaga medis atau ambulans.
A.
Airway (Jalan Pernasafan).
Tindakan pertama yang perlu Anda lakukan adalah membuka jalan pernafasan
korban, yang mungkin tertutup oleh bagian belakang lidah, atau epiglotis
(lapisan tulang rawan yang menutupi batang tenggorokan)
B. Breathing
(Pernafasan).
Memberi
bantuan pernafasan dari mulut ke mulut adalah cara yang paling cepat untuk
memasukkan oksigen ke paru-paru korban.
C. Circulation
(Sirkulasi).
Penekanan
berulang - ulang pada dada adalah pengganti denyut jantung bila jantung korban
berhenti. Penekanan itu akan membantu sebagian aliran darah tetap mengalir ke
otak, paru-paru dan jantung. Anda harus melakukan bantuan bantuan pernafasan
setiap kali melakukan penekanan pada dada.
2.
Saran
Sebagai
penutup dari makalah ini kami selaku penulis menyarankan kepada teman-teman
sesama mahasiswa untuk benar-benar dapat mehamami pengertian pernafasan buatan
dan juga disertai tindakan dalam
memberikan bantuan pada korban yang membutuhkan pertolongan dengan melalui proses penilaian yang cepat dan
pengelolaan yang tepat guna menghindari kematian pada pasien gawat darurat.
Dan kami
sebagai penulis menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak yang tidak dapat kami jabarkan semua di dalam
makalah ini ,semoga bermanfaat. Terima kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar