Rabu, 19 Desember 2012

Pernapasan Buatan (Kel 8)




ILMU KESEHATAN

PERNAPASAN BUATAN
Di susun oleh kelompok 8,
Nama                        : Pebriansyah       ( 2010 151 036)
Verry Udin           (2010 151 024)
Roby Prasetya    (2010 151 106)
Jibson Yadi         (2010 151 037)
Irman Aji S           (2010 151 013)
Kelas                        : 5 A
Program Study        : Pendidikan olahraga
Mata kuliah              : Ilmu kesehatan
Dosen                       : Bahder Johan,S.Km
















FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
PALEMBANG
2012







KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis ke hadirat allah SWT. Bahwa penulis telah menyelesaikan tugas mata kuliah ilmu kesehatan dengan membahas pernapasan buatan dalam bentuk makalah ,penulis susun guna memenuhi dan melengkapi salah satu tugas mata kuliah ilmu kesehatan dan juga dengan harapan dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini di masa-masa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, harapan penulis semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palembang, Oktober 2012

                                                                           Penulis







DAFTAR  ISI

Kata pengantar  ……………………………………………………………..………..   i
Daftar isi ………………………………………………………………………..……..   ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang …………………………………………………………………...…..    1
B.    Rumusan masalah  …………………………………………………………………...   1
C.   Tujuan makalah  ………………………………………………………………………   1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan cara pernapasan buatan……………………………………………………………………………..   2
B.    Pemberian nafas buatan dengan menggunakan alat ………………….....………. 9
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ………………………………………………………………………….…..11
B.    Saran …………………………………………………………………………………..   11
Daftar pustaka …………………………………………………………………………  13







BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang

Keterampilan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau membantu pernapasan buatan sebaiknya diketahui banyak orang tak hanya petugas kesehatan. CPR sangat membantu jika orang terdekat kita mengalami serangan jantung, tak sadarkan diri atau tenggelam di kolam.Dengan melakukan CPR, bisa memperpanjang harapan hidup orang yang tak sadarkan diri. Maka itu penting untuk mengetahui bagaimana melakukan CPR yang benar.CPR adalah teknik yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama jika seseorang terkena serangan jantung. Teknik ini berfungsi untuk menormalkan detak jantung yang jika terkena serangan bergeraknya abnormal. Dengan ditekan maka detak jantung dengan sendirinya akan kembali normal.
Dan Ketika ada orang tenggelam atau mengalami henti jantung tiba-tiba di tempat umum, Anda sebaiknya mampu memberikan bantuan pertama untuk menyelamatkan nyawanya, yaitu dengan napas bantuan dan kompresi dada. Bagaimana cara tepat untuk memberikan bantuan napas buatan dan kompresi dada?

B.   Rumusan masalah
·         Apa pengertian pernafasan buatan ?
·         Apa sajakah yang perlu di perhatikan sebelum melakukan pertolongan ?
·         Apa sajakah langkah yang benar dan berurut dalam pemberian pernafasan buatan ?


C.   Tujuan makalah

Tujuan pembelajaran adalah diharapkan mahasiswa perkuliahan dapat memahami serta dapat memenjelaskan dan dapat mengamalkan mengenai pertolongan pertama atau tindakan pertama yang harus di lakukan bila ada korban yang terhenti detak jantungnya atau korban yang tenggelam yang memerlukan bantuan  dengan kemungkinan masih dapat diselamatkan. Materi ini akan membahas pokok bahasan pernafasan buatan antara lain :
1.    Pengertian pernafasan buatan
2.    Langkah-langkah yang harus di perhatikan dalam pernapasan buatan







BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian dan cara pernapasan buatan

Pernapasan buatan adalah teknik penyelamatan yang banyak digunakan dalam berbagai jenis kondisi gawat darurat, seperti serangan jantung atau hampir mati tenggelam di mana korban berada dalam kondisi tidak sadar dan pernapasan terhenti, Sebelum melakukan pernapasan buatan pastikan korban benar-benar tak sadarkan diri dan tidak bernapas. Sebab pemberian pernapasan buatan pada orang yang tidak memerlukannya bisa membahayakan. Saat jantung berhenti berdenyut,oksigen dalam darah berkurang, dalam waktu beberapa menit saja akan menyebabkan kerusakan otak permanen. 8-10 menit bisa menyebabkan kematian. Waktu memegang peranan penting.
Sebelum melakukan pernafasan buatan, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan. Apakah korban sadar atau tidak? Apabila korban dalam keadaan tidak sadar, tepuk atau goyang-goyangkan bahunya dan tanyakan dengan suara keras, “ Apakah Anda baik-baik saja? “.
Bila orang itu tidak memberikan respon, pikirkan tindakan berikut ini, sambil mencari pertolongan dengan mengusahakan membawa korban ke rumah sakit terdekat. Bila korban tidak dapat ditinggalkan, mintalah bantuan orang lain untuk menelpon. ambulan.
Anwar Buchari, Manager Operation dari Medic One, menambahkan jika otak tidak mendapatkan asupan oksigen selama 4 menit, maka organ otak ini tidak akan berfungsi kembali dan dengan sendirinya organ-organ lain dalam tubuh juga akan mati sehingga menurunkan harapan hidup dari orang tersebut.
Berikut cara penilaian keadaan dan  situasi :
ü  Survei Primer (Primary Survey)
Deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam , tujuan untuk mengetahui kondisi pasien yang mengancam jiwa dan kemudian dilakukan tindakan life saving.Cara pelaksanaan (harus berurutan dan simultan)
a.    Jalan nafas (airway)
  • Lihat, dengar, raba (Look, Listen, Feel)
  • Buka jalan nafas, yakinkan adekuat
  • Bebaskan jalan nafas dengan proteksi tulang cervical dengan menggunakan teknik Head Tilt/Chin Lift/Jaw Trust, hati-hati pada korban trauma
  • Cross finger untuk mendeteksi sumbatan pada daerah mulut
  • Finger sweep untuk membersihkan sumbatan di daerah mulut

b.    Pernafasan (breathing)
  • Lihat, dengar, rasakan udara yang keluar dari hidung/mulut, apakah ada pertukaran hawa panas yang adekuat, frekuensi nafas, kualitas nafas, keteraturan nafas atau tidak

c.    Perdarahan (circulation)
  • Lihat adanya perdarahan eksterna/interna (didalam atau diluar)
  • Hentikan perdarahan eksterna dengan Rest, Ice, Compress, Elevation (istirahatkan lokasi luka, kompres es, tekan/bebat, tinggikan)

d.    Susunan Saraf Pusat (disability)
  • cek kesadaran
  • Adakah cedera kepala?
  • Adakah cedera leher?
  • perhatikan cedera pada tulang belakang

e.    Kontrol Lingkungan (Exposure/ environmental )
  • Buka baju penderita lihat kemungkinan cedera yang timbul tetapi cegah hipotermi/kedinginan

ü  Survei Sekunder (Secondary Survey)

Mencari perubahan-perubahan yang dapat berkembang menjadi lebih gawat dan mengancam jiwa apabila tidak segera diatasi dengan pemeriksaan dari kepala sampai kaki (head to toe) tujuan untuk mendeteksi penyakit atau trauma yang diderita pasien sehingga dapat ditangani lebih lanjut. Peralatan stetoskop, tensi meter, jam, lampu pemeriksaan/senter, gunting, thermometer, catatan, alat tulis
Prosedur :
Riwayat “AMPE” yang harus diingat yaitu :
A : Alergi
M : Medikasi (obat yang diminum sebelumnya)
P : Past illness (penyakit sebelumnya)/Pregnancy (hamil)
E : Event/environment (lingkungan yang berhubungan dengan kegawatan)

Pemeriksaan fisik :
1)    Pemeriksaan kondisi umum menyeluruh
  1. Posisi saat ditemukan
  2. Tingkat kesadaran
  3. Sikap umum, keluhan
  4. Trauma, kelainan
  5. Keadaan kulit
2)    Periksa kepala dan leher
  1. Rambut dan kulit kepala (Perdarahan, pengelupasan, perlukaan, penekanan)
  2. Telinga (Perlukaan, darah, cairan)
  3. Mata (Perlukaan, pembengkakan, perdarahan, reflek pupil, kondisi kelopak mata, adanya benda asing, pergerakan abnormal)
  4. Hidung (Perlukaan, darah, cairan, nafas cuping hidung, kelainan anatomi akibat trauma)
  5. Mulut (Perlukaan, darah, muntahan, benda asing, gigi, bau, dapat buka mulut/ tidak)
  6. Bibir (Perlukaan, perdarahan, sianosis, kering)
  7.  Rahang (Perlukaan)
  8. Kulit (Perlukaan, basah/kering, darah, suhu, warna)
  9. Leher (Perlukaan, stabilitas tulang leher)
3)    Periksa dada
Kelainan bentuk, tarikan antar iga, nyeri tekan, perlukaan (luka terbuka, luka mengisap), suara ketuk/perkusi, suara nafas
4)    Periksa perut
Perlukaan, tegang, kendor, nyeri tekan
5)    Periksa tulang belakang
Kelainan bentuk, nyeri tekan,
6)    Periksa pelvis/genetalia
Perlukaan, nyeri, pembengkakan, krepitasi, inkontinensia
7)    Periksa ekstremitas atas dan bawah
Perlukaan, angulasi, hambatan pergerakan, gangguan rasa, bengkak, denyut nadi, warna luka.

The American Heart Association telah menetapkan standar pernapasan buatan. Dikenal dengan tindakan ABC. A(Airway -jalan pernapasan), B (Breathing-Pernapasan), C (circulation -sirkulasi)
a)    (Airway) Buka Jalan pernapasan :
Anda dapat membuka jalan pernapasan korban dengan beberapa cara . Tapi langkah pertama pastikan dulu :
1.    Korban yang pingsang tidak sekedar istirahat atau tidur. Guncangkan badannya atau tepuk-tepuk punggungnya, sambil bertanya , "Apa kamu Oke ?"
2.    Bila korban tidak menjawab, baringkan telentang. Kalau perlu balikkan hingga wajahnya menhadap ke atas. Berlututlah di sebelah kanan korban dekat leher dan bahunya.
3.    Angkat kepala dan dagunya, ini manuver pertama membuka jalan napas. Letakkan telapak tangan ke dahikorban, perlahan dorong ke belakang, sambil tangan yang lain mengangkat dagu ke atas untuk membuka jalan napas. Bila korban tidak sadar, otot jadi rileks dan biasanya lidah bisa menyumbat jalan napas. Miringkankepalanya dan angkat dagunya untuk menjauhkan lidah dari saluran pernapasan. Bila diduga ada cedera leher, gunakan teknik modifikasi memegang rahang tanpa mengangkat kepalanya. Letakkan dua tangan Anda di samping wajah korban, dengan ibu jari pada tulang pipi tanpa menekan, dan dengan jari telunjuk tariklah rahang ke depan. Periksa mulut dan tenggorokan apa ada benda asing. Kalau ada koreklah keluar dengan jari.Periksa apa korban masih bernapas atau tidak dengan menempelkan telinga langsung pada mulut korban. Lihat
dadanya apakah masih bergerak naik turun tanda bernapas. Rasakan aliran udara di wajah Anda. kalau tidak ada , segera lakukan pernapasan buatan mulut ke mulut.


b)    (Breathing) Bernapas bagi korban
Pernapasan buatan metode mulut ke mulut, pertolongan pertama ini paling banyak diketahui orang dibanding yang lainnya, anda mungkin sudah tahu alasanya. Tapi lepas dari itu, ini hanyalah salah satu metode pertolongan pertama untuk membantu korban dalam pernapasan. Pernapasan buatan metode mulut ke mulut adalah metode yang paling efektif dalam membantu korban ketika mengalami kesulitan bernapas. Caranya dengan menghembuskan udara ke paru-paru korban dengan mulut anda sendiri. Pernapasan buatan dari mulut ke mulut adalah cara terbaik memulihkan aliran udara ke paru.Cara melakukan pernapasan buatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :

1.    Prinsipnya sederhana. Anda bernapas bagi korban yang tidak bereaksi. Keluarkan napas Anda dari paru-paru dan masukkan ke tubuh korban melalui mulutnya. Apabila mulutnya cedera dan tidak bisa dibuka, hembuskannapas ke dalam hidungnya.
2.    Posisi di samping kanan bahu korban. Miringkan kepalanya,angkat dagunya dan pencet hidung korban dengan ibu jari dan telunjuk Anda. Tujuannya agar napas yang ditiupkan ke dalam mulut korban tidak keluar melalui hidung.
3.    Tarik napas dalam-dalam. Buka mulut Anda lebar, rapatkan sedekat mungkin ke mulut korban. Embuskan napas ke dalamnya. Setelah itu jauhkan mulut dari korban.Berikan dua kali pernapasan yang dalam. Amati dada korban untuk mematikan udara yang ditiupkan telah dapat mengembangkan paru-parunya. Sebelum memasukkan napas berikutnya, pastikan korban sudah menghembuskan napas. Jika perut korban jadi membesar, kemungkinan saluran napasnya tersumbat atau napas yang diembuskan terlalu banyak.
4.    Periksa kalau-kalau ada tanda adanya sirkulasi, misalnya bernapas,batuk,atau gerakan. Hal ini perlu waktu taksampai 10 detik.
5.    Bila tak ada tanda-tanda adanya sirkulasi, lakukan tekanan pada jantung untuk mengalirkan darah ke otak. Bila korban menunjukkan tanda-randa kehidupan namun tidak bernapas, lanjutkan pernapasan mulut ke mulutEmbuskan udara sebanyak -banyaknya setiap 5 detik, berarti dua belas kali pernapasan setiap menit.
6.     Bila napasnya lemah, dangkal atau tampak susah payah, pernapasan buatan dari mulut ke mulut mungkin masih bisa membantu. Namun bantuan pernapasan Anda harus dikoordinasikan dengan napas korban. Embuskan udara selagi ia menarik napas dan biarkan dia mengeluarkan napas dulu, baru Anda embuskan napas lagi.
7.    Telepon dokter bila Anda belum dapat mengatasinya. Lanjutkan napas buatan sambil menunggu bantuan.

Atau dapat di jelaskan melalui gambar berikut :
1.    Tempatkan korban pada punggungnya seketika. Putar kepala dan bersihkan daerah kerongkongan dari air, lendir, barang-barang asing atau makanan.








2.    Miringkan kepala korban ke belakang untuk membuka aliran udara.









3.    Angkat dagu korban keatas supaya lidah tidak menghalangi aliran udara.









4.    Pencet lubang hidung korban sehingga tertutup untuk mencegah kebocoran udara ketika anda meniup.








5.    Tempelkan bibir anda sekitar mulut korban.
6.    Hembus mulut korban sehingga anda melihat kenaikan dada.
7.    Lepaskan mulut anda untuk membiarkan pengeluaran udara secara alami.







 
8.    Ulangi 12 sampai 18 kali/menit, amati untuk melihat naik turunya dada sampai pernafasan alami mulai.

  • Kemudian ada cara memberikan nafas buatan dari mulut ke hidung ,Cara ini direkomendasikan jika pemberian nafas buatan melalui mulut korban tidak dapat dilakukan misalnya terdapat luka yang berat pada mulut korban, mulut tidak dapat dibuka, korban di dalam air atau mulut penolong tidak dapat mencakup mulut korban.

c)     (Circulation )
·               Penekanan berulang-ulang pada dada merupakan pengganti denyut jantung bila jantung berhenti. Penekanan itu akan membantu sebagian aliran darah tetap mengalir ke otak, paru-paru, dan jantung.  Apabila tidak menemukan tanda-tanda kehidupan, penekanan pada jantung perlu dilakukan untuk memulihkan sirkulasi darah. Anda harus melakukan bantuan pernafasan setiap kali melakukan penekanan pada dada.Tindakan ini dikoordinasikan dengan pernapasan buatan dari mulut ke mulut.
·               Seandainya dada korban tidak naik saat anda menghembuskan nafas ke dalam mulutnya, ada kemungkinan jalan pernafasan tersumbat ( ada potongan makanan misalnya ). Keluarkan sumbatan itu dengan melakukan Manuver Heimlich (  metode paling terkenal untuk mengeluarkan suatu benda dari saluran pernafasan terhadap orang yang tersedak ). Karena posisi korban terlentang, taruhlah kedua tangan anda sedikit di atas pusarnya dan tekanlah kuat-kuat ke atas dengan cepat. Untuk itu anda perlu memasukan jari ke mulut korban untuk memastikan apakah sumbatan telah keluar dan mengeluarkannya dari mulut atau tenggorakan.

·               Rasakan apakah pembuluh nadi lehernya, apa masih berdenyut atau tidak. Jika tidak ada denyut, lakukan penekanan pada dada, untuk memanfaatkan berat badan anda sebaik baiknya saat melakukan penekanan, letakan kedua tangan anda di atas bagian bawah tulang dada korban, dengan kedua siku tetap tegak lurus dan posisi kedua bahu tepat diatas kedua tangan anda. Tekanlah ke bawah 3-5 cm dengan kecepatan 80-100 kali setiap menitnya. Usahakan lama “ penekanan “ dan “ pelepasan “ pada setiap siklus sama durasinya. Jangan “ mengentak “ ke bawah, lalu beristirahat. Setelah melakukan 15 kali penekanan, embuskan nafas anda ke mulut korban 2 kali. Setelah setiap 4 siklus: 15 kali penekanan dan 2 kali pernafasan, periksa, apakah sudah ada denyut dan nafas. Teruskan tindakan penyelamatan selama belum ada denyut atau nafas.

Pernafasan buatan pada bayi

Periksa dulu denyut pada bagian dalam lengan atas bayi. Sebelum melakukan pernafasan buatan dari mulut ke mulut kepada seorang bayi, miringkan dulu bagian belakang kepalanya untuk membuka jalan pernafasan. Bila dalam pemeriksaan visual ditemukan adanya benda asing di mulutnya, buanglah benda itu dengan menggunakan jari anda. Hati-hati jangan sampai menekan makanan atau benda tersebut semakin dalam ke jalan pernafasan anak.
Untuk melakukan resusitasi jantung paru pada bayi, tutuplah mulut dan hidungnya dengan mulut anda. Embuskan nafas sekali untuk setiap 5 kali penekanan dada. Tekanlah dada sedalam 1,5-2,5 cm sekurang kurangnya 100 kali dalam satu menit, cukup dengan menggunakan dua jari saja.

B. Pemberian nafas buatan dengan menggunakan alat


Gambar 1. ambubag (bag-valve-masker)
Ambu bag terdiri dari bag yang berfungsi untuk memompa oksigen udara bebas, valve/pipa berkatup dan masker yang menutupi mulut dan hidung penderita. Penggunaan ambu bag atau bagging sungkup memerlukan keterampilan tersendiri. Penolong seorang diri dalam menggunakan ambu bag harus dapat mempertahankan terbukanya jalan nafas dengan mengangkat rahang bawah, menekan sungkup ke muka korban dengan kuat dan memompa udara dengan memeras bagging. Penolong harus dapat melihat dengan jelas pergerakan dada korban pada setiap pernafasan.
Ambu bag sangat efektif bila dilakukan oleh dua orang penolong yang berpengalaman. Salah seorang penolong membuka jalan nafas dan menempelkan sungkup wajah korban dan penolong lain memeras bagging. Kedua penolong harus memperhatikan pengembangan dada korban


Gambar 2. Cara menggunakan ambubag









Ambu bag digunakan dengan satu tangan penolong memegang bag sambil memompa udara sedangkan tangan lainnya memegang dan memfiksasi masker. Pada Tangan yang memegang masker, ibu jari dan jari telunjuk memegang masker membentuk huruf C sedangkan jari-jari lainnya memegang rahang bawah penderita sekaligus membuka jalan nafas penderita dengan membentuk huruf E.
Konsentrasi oksigen yang dihasilkan dari ambu bag sekitar 20 %. Dapat ditingkatkan menjadi 100% dengan tambahan oksigen. Untuk kondisi yang mana penderita mengalami henti nafas dan henti jantung, dilakukan resusitasi jantung-paru-otak.







BAB III
PENUTUP

1.    Kesimpulan
Prinsip dalam melakukan nafas buatan adalah Time saving is live saving (waktu adalah nyawa). Jangan buang waktu,lakukan apa yang mudah bagi anda jangan tunggu fasilitas ini dan itu,tenggang waktu hanya tiga menit bagi penderita yang parunya sebelumnya normal. Lewat tiga menit apnoe cadangan oksigen diparu habis terkuras, dan hipoksia otak diambang pintu. Pernafasan buatan terdiri dari kombinasi pertolongan pernafasan dari mulut ke mulut ,mulut ke hidung dan penekanan pada dada. Tujuan dari pernafasan buatan adalah supaya darah yang mengandung oksigen tetap mengalir ke otak dan ke organ vital lain, sampai korban menadapatkan penanganan medis yang diperlukan untuk memulihkan denyut jantung.
Apabila korban tidak memberikan respon, tindakan ABC berikut ini perlu dilakukan sambil mencari pertolongan dengan mengusahakan membawa korban ke rumah sakit terdekat, bila korban tidak dapat ditinggalkan mintalah bantuan orang lain untuk menelepon tenaga medis atau ambulans.
A. Airway (Jalan Pernasafan).
     Tindakan  pertama yang perlu Anda lakukan adalah membuka jalan pernafasan korban,  yang mungkin tertutup oleh bagian belakang lidah, atau epiglotis (lapisan tulang rawan yang menutupi batang tenggorokan)
B. Breathing (Pernafasan).
     Memberi bantuan pernafasan dari mulut ke mulut adalah cara yang paling cepat untuk memasukkan oksigen ke paru-paru korban.
C. Circulation (Sirkulasi).
     Penekanan berulang - ulang pada dada adalah pengganti denyut jantung bila jantung korban berhenti. Penekanan itu akan membantu sebagian aliran darah tetap mengalir ke otak, paru-paru dan jantung. Anda harus melakukan bantuan bantuan pernafasan setiap kali melakukan penekanan pada dada.

2.    Saran
Sebagai penutup dari makalah ini kami selaku penulis menyarankan kepada teman-teman sesama mahasiswa untuk benar-benar dapat mehamami pengertian pernafasan buatan dan juga disertai  tindakan dalam memberikan bantuan pada korban yang membutuhkan pertolongan dengan melalui  proses penilaian yang cepat dan pengelolaan yang tepat guna menghindari kematian pada pasien gawat darurat.
Dan kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak yang tidak dapat kami jabarkan semua di dalam makalah ini ,semoga bermanfaat. Terima kasih.








DAFTAR PUSTAKA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar